Tekanan darah adalah tenaga yang dibutuhkan untuk mengedarkan
darah keseluruh tubuh. Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan darah
didalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan abnormal terlalu tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal.
Nilai tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya ditujukkan dengan angka seperti 120/80 mm Hg. Angka 120 menujukkan tekanan
pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Angka 80 menujukkan tekanan
ketika jantung berelaksasi. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan
darah adalah saat rilek dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Dikatakan
tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan darah ≥ 140/90
mmHg, dan didapat sebanyak dua kali dalam tiga kali pengukuran dalam jangka
waktu paling sedikit dua bulan.
PENYEBAB HIPERTENSI
Secara umum penyebab tekan darah tinggi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Secara umum penyebab tekan darah tinggi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Hipertensi primer atau esensial
Yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya. Hipertensi jenis ini
memiliki banyak penyebab misalnya perubahan pada jantung dan pembuluh darah
yang kemungkinan bersama-sama menyebabkan tekanan darah tinggi
2. Hipetensi sekunder
Adalah
hipertensi yang disebabkan sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Misalnya penyakit
ginjal, kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu misalnya pil KB. Obesitas/kegemukan,
gaya hidup yang tidak aktif, stress, alkohol, atau garam dalam makanan biasa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang yang kepekaan yang diturunkan.
PERLUNYA DITEKSI DINI HIPERTENSI
Tekanan darah yang semakin tinggi menyebabkan semakin berat pula kerja
jantung. Jika tekanan darah tinggi tidak segera di obati, jantung akan menjadi
lemah dalam melaksanakan beban tambahan ini. Hal ini memungkinkan penyempitan
pembuluh darah dan kegagalan jantung dengan gejala-gejala sebagai berikut:
1.
Mudah letih
2.
Nafas pendek (terengah-engah)
3.
Mungkin juga terjadi pembekakan pada kaki dan
pergelangan tangan
4.
Mudah pusing (sakit kepala)
Tekanan
darah tinggi juga mempercepat penyumbatan pada arteri yang mengarah pada
serangan jantung dan stroke, jika arteri yang mengalirkan darah kejantung atau
otak tersumbat. Disamping itu, hipertensi juga menyebabkan kelemahan pada
arteri bagian tubuh lain seperti mata, ginjal, dan kaki. Jika hal ini dibiarkan
berkelanjutan maka dapat berakibat
fatal.
BAGAIMANA MENCEGAH TEKANAN DARAH INGGI
Pemeriksaan yang
teratur adalah hal yang terpenting untuk mempermudah menormalkan kembali
tekanan darah sebelum menimbulkan masalah lain pada tubuh kita.
1.
Diet yang Sehat
Diet sangat penting dalam usaha mengontrol tekanan
darah tinggi dan mengurangi resiko penyakit jantung. Makanan yang sehat dimulai
dan diakhiri keseimbangan dan keragaman. Termasuk didalamnya makanan dengan
kadar garam rendah, menghindari alkohol dan rokok.
2.
Mengontrol Berat Badan
Berat badan yang berlebihan membebani kerja jantung
jika kita mengidap tekanan darah tinggi, menurunkan berat badan dapat
mengontrolnya. Cara mengontrol berat badan dengan mengurangi makanan yang
mengandung lemak dan melakukan olah raga teratur.
3.
Garam
Garam umumnya terdapat pada makanan yang di proses dan
diawetkan. Konsumsi garam yang berlebihan mempengaruhi tekanan darah. Untuk itu
kurangilah makanan yang mengandung garam dan pilihlah makanan segar yang diolah
sendiri.
4.
Rokok dan Alkohol
Rokok dan alkohol dapat memicu serangan jantung dan
meningkatkan tekanan darah
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA
TEKANAN DARAH ANDA TINGGI
Penderita hipertensi dapat
berdamai dengan penyakitnya bila melakukan pengelolaan hipertensi dengan baik. Ada
tiga langkah penting yang harus dilakukan bila seseorang mempunyai tekanan
darah tinggi, yaitu:
1.
Perikasa tekanan darah dan konsultasikan dengan
dokter secara rutin
2.
Ubahlah gaya hidup yang memperburuk kondisi
hipertensi, seperti merokok, stress konsumsi garam dan lemak berlebih.
3.
Lakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala
untuk mendeteksi dini komplikasi serta efek samping pengobatan.
No comments:
Post a Comment